Agustus 02, 2011

STASIUN BALAPAN - AMING AMINOEDHI

aming aminoedhin
STASIUN BALAPAN

Di antara gerbong-gerbong barang
Matahari panas menyerang. Stasiun
seperti terbakar. Membakar

Di antara gerbong-gerbong renta
Aku berlindung dari matahari yang tua. Terjepit
tersudut antara gerbong-gerbong bisu
Terkantuk-kantuk mata. Menunggu
Menunggu lama. Saat loko tiba

Di antara gerbong-gerbong yang ada
Laparku menghunjam perut, seperti
keris yang punya tuah. Bersiap
menancap untuk membedah

Kereta belum berangkat, meski
muatan barang dan penumpang telah
sarat. Sarat muatan

Gerah tengah hari membakar
Aku lelah duduk bersandar
Menekan pikirrasaku berlayar
Menekan perutku yang lapar

Solo, 1983

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

berkata. . .